Senin, 05 April 2010

EVALUASI DAN DISAIN KAPAL POLE AND LINE DI PELABUHAN DUFA-DUFA PROVINSI MALUKU UTARA

Pembuatan kapal secara tradisional biasanya tidak didasari pada perencanaan dan perhitugan yang jelas sehingga dalam pembuatannya selalu ada perubahan karakteristik pada bentuk kapal. Sama halnya dengan pembuatan kapal, penentuan besarnya pompa mengail juga biasanya tampa perhitungan mengenai daya sehingga seringkali sistim penyemprot tidak bekeja dengan baik, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi bentuk disain, serta menghitung besarnya daya yang dibutuhkan untuk pompa mengail pada kapal type pole and line di Pelabuhan Dufa-dufa Provinsi Maluku Utara. Hasil Penelitian menunjukan kapal sampel pole and line yang berada di Pelabuhan Dufa-dufa Provinsi Maluku Utara mempunyai nilai rasio perbandingan L/D dan L/B dan nilai koefisien bentuk kapal sudah sesuai dengan standar nilai yang ideal, tetapi nilai rasio perbandingan B/D pada kapal sampel tidak sesuai dengan standar nilai yang ideal untuk kapal ikan jenis pole and line, dan dilihat bahwa penentuan pompa mengail pada kapal sampel biasanya tidak sesuai karena daya yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan adalah 1,61 KW tetapi daya pompa yang digunakan melebihi yaitu dengan kisaran 1,7 - 3,7. Hal ini berpengaruh terhadap penyemprotan air pada saat operasi penangkapan atau penyemprotan untuk pengelabuan tidak sempurna.

Minggu, 04 April 2010

PENGARUH KONSENTRASI GARAM (NaCl) TERHADAP MUTU PETIS IKAN LAYANG (Decapterus russeli)

Pengolahan pindang ikan, biasanya menghasilkan sisa hasil rebusan (residu) yang bergaram yang biasanya menjadi limbah olahan proses pemindangan dan tidak jarang dimanfaatkan. Petis dan kecap ikan adalah bentuk olahan ikan yang diolah dengan memanfaatkan limbah hasil olahan (ekstrak ikan), dimana proses pengolahannya diberi tambahan bumbu-bumbu dan gula merah, yang direbus hingga mengental dan diberi tambahan air tajin sebagai pengemulsi untuk membentuk pasta ikan. Sehingga meningkatkan nilai ekonomis limbah cair hasil pemindangan menjadi produk pangan yang bernilai gizi tinggi.
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan mulai dari November-Desember 2008 bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan UMMU-Ternate, dengan tujuan melihat penagruh konsentrasi garam (NaCl) terhadap mutu petis ikan layan. Uji organoleptik dan mikrobiologi digunakan untuk melihat mutu dan hasil uji organoleptik menunjukan bahwa petis dengan lama penyimpanan 3 hari memiliki nilai organoleptik rata-rata cukup baik dan dapat diterima, sedangkan petis dengan lama penyimpanan 0 nilai penerimaan masih kecil bila disbanding dengan lama penyimpanan 3 hari, sedangkan daya suka menunjukan bahwa tingkat kesukaan konsumen terhadap ketiga perlakuan (A1, A2, A3, pada petis ikan dengan konsentrasi NaCl 20% lebih disukai dari pada petis ikan dengan konsentrasi NaCl 40 % dan 60%. Uji mikrobiologi Untuk perlakuan (A1, konsentrasi NaCl 20%) menunjukan pertumbuhan koloni yang sedikit dalam jumlah hitungan cawan dengan nilai rata-rata Alt (11,332 kl/gr) pada penyimpanan hari ke-nol, pada penyimpanan hari ketiga hitungan pertumbuhan jumlah koloni yang sedikit terdapat pada perlakuan A2, konsentrasi NaCl 40%), dengan hitungan koloni (22.000 kl/gr).